Terbaru

Nadine Chandrawinata Diperiksa Polisi

PENYANYI Nadine Chandrawinta berurusan dengan pihak berwajib | PT. Kontak Perkasa Futures Cabang Makassar

 PT. Kontak Perkasa Futures Cabang Makassar


Karena tak ada adegan fighting. Nadine mengaku tak tau menahu atas senjata yang digunakan dalam film asli atau palsu. ”Di scene saya tidak ada adegan berbau senjata api atau senjata tajam. Saya cuma ada dua frame dengan AA Gatot, tidak ada dialog dan fighting. Pertanyaan seputar itu saja sih,”tambahnya.

Nadine berperan sebagai wartawati bernama Fani di film Azrax. Ia berbagi peran dengan Gatot Brajamusti, Reza Artamevia, Elma Theana. Film yang di produksi PT. Gatot Brajamusti Film ini, mulai proses produksinya sejak tahun 2011 silam.

”Saya berperan sebagai wartawati di film ini, namanya Fani,” terangnya.
Terkait Padepokan Brajamusti. Nadine pun membeberkan kepada penyidik bahwa dirinya tak pernah tau keberadaan Padepokan tersebut. ”Tidak pernah, saya tidak pernah datang (ke Padepokan). saya hanya kenal dia sebatas film, pertemuannya di lokasi syuting, sebelumnya belum pernah ketemu,” pungkasnya.

Nadine tiba di areal Polda Metro Jaya sekitar pukul 10.55 WIB. Mengunakan kemeja lengan panjang warna biru navy, dipadu dengan celana jins hitam. Nadine terlihat begitu tenang memasuki kantir Subdit Resmob Polda Metro Jaya.

Selama kurang lebih tiga jam, pemain film Realita, Cinta dan Rock’n Roll diperiksa penyidik. Nadine diminta keterangan terkait proses syuting film Azrax yang diproduseri dan dimainkan Gatot Bradjamusti. ”Hari ini berjalan lancar, semuanya sudah selesai,” ujar kaka kandung Marcel Chandrawinata dan Mischa Chandrawinata itu.

Dara berdarah Jerman ini dicecar 21 pertanyaan seputar pembuatan film Azrax. ”Pertanyaan seputar film,” jelas pemain film Generasi Biru itu.

PENYANYI Nadine Chandrawinta berurusan dengan pihak berwajib. Nadine-sapaan akrabnya,-dipanggil penyidik resmob Polda Metro Jaya, Senin (19/9). Eits….jangan salah sangka.

Mantan putri Indonesia 2005 dipanggil pihak berwajib sebagai saksi atas kepemilikan senjata api mantan ketua Persatuan Artis Film Indonesia (PARFI) Gatot Bradjamusti yang diduga digunakan dalam pembuatan film Azrax : Melawan Perdagangan Wanita.

”Saya baru datang sekarang, karena waktu dipanggil pertama berhalangan,” ujar Nadine saat ditemui di areal Polda Metro Jaya.

Pemanggilan Nadine sebagai saksi sejatinya dilakukan seminggu yang lalu. Namun, karena menjalani syuting di Labuan Bajo. Nadine magkir. ”Saya lagi syuting di Labuan Bajo, ini saja baru balik,” ujar perempuan berdarah Jawa dan Tionghoa itu.


Polisi Temukan Titik Terang Kasus Senpi Gatot Brajamusti | PT. Kontak Perkasa Futures Cabang Makassar

PT. Kontak Perkasa Futures Cabang Makassar


Nadine Chandrawinata sendiri menjalani pemeriksaan selama 3 jam. Sebanyak 21 pertanyaan diberikan tim penyidik perihal pembuatan film Azrax. "Pemeriksaan kita mulai sekitar jam 11.00-14.00 jadi lebih kurang kita melakukan pemeriksan 3 jam dengan 21 pertanyaan," pungkas Budi Hermanto.


"Polisi sudah periksa 10 saksi. Kami sudah mempunyai titik terang. Besok tim akan berangkat ke Mataram untuk memeriksa lanjutan GB dan istri," kata Budi Hermanto, di Polda Metro Jaya, Senin (19/9/2016).

Budi melanjutkan, dua pucuk senjata api ditemukan saat dilakukan penggeladahan di kediaman Aa Gatot. "Termasuk 2.014 butir peluru berbagai jenis dalam dua tahap penggeledahan," imbuhnya.

 Nadine Chandrawinata menjadi salah satu artis yang diperiksa polisi, terkait kasus dugaan kepemilikan senjata api milik Gatot Brajamusti. Pemeriksaan sendiri seputar pembuatan film Azrax, dimana Nadine ikut bermain di dalamnya.

Meski Nadine tak mengetahui seluk-beluk senjata api tersebut, Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Budi Hermanto mengatakan, sejauh ini polisi sudah menemukan titik terang dari kasus tersebut. Hingga kini, sudah ada 10 saksi yang diperiksa pihak kepolisian.

SOAL SENJATA API GATOT BRAJAMUSTI, WAHYUHONO: ITU TITIPAN DARI AS | PT. Kontak Perkasa Futures Cabang Makassar


PT. Kontak Perkasa Futures Cabang Makassar


Meneruskan pernyataan Suhendra Hutabarat, Wahyuhono Adi Paripurno memberikan keterangan serupa. Menurut keterangan Wahyuhono, Gatot Brajamusti kala itu sempat menyebutkan bahwa senjata tersebut merupakan titipan dari AS.

"Dia (Gatot) bertanya ke saya, 'Saya dititipin AS senjata, apa ya maksudnya?'," sambut Wahyuhono.

Kuasa hukum Wahyuhono, Suhendra Hutabarat menjelaskan senjata ilegal yang ditemukan di kediaman Gatot merupakan pemberian dari seseorang yang acapkali disinggung dalam perkara ini, AS.

"Klien kami (Wahyuhono), tidak melihat adanya serah terima dari AS kepada Aa Gatot. Klien kami hanya mengetahui dan mendengar dari Aa Gatot. Ketika itu, Aa Gatot bilang, 'Ini kenapa saya dikasih?'. Itu senjata api milik AS," terang Suhendra 19 September 2016.

Rekan Gatot Brajamusti yang juga pendiri padepokan, Wahyuhono Adi Paripurno, turut dimintai keterangan oleh Subdit Resmob Polda Metro Jaya sebagai saksi dalam kasus kepemilikan senjata api ilegal. Pemeriksaan yang berlangsung sejak siang hingga sore itu, Wahyuhono diharuskan menjawab 28 pertanyaan oleh tim penyidik.






0 Response to "Nadine Chandrawinata Diperiksa Polisi"