Terbaru

Dituding Gatot Brajamusti Konsumsi Sabu Sejak Lama, Ini Bukti yang Ditunjukkan Reza Artamevia

Reza Artamevia membantah tuduhan Gatot Brajamusti | PT. Kontak Perkasa Futures Pusat

PT. Kontak Perkasa Futures Pusat

"Ada statement dari pihak yang seolah-olah membalikan fakta. Faktanya, tahun 2006 pernah dilakukan tes urine, negatif," ucap Ramdan.

Kemarin, Reza Artamevia sempat memberikan keterangan bahwa Gatot Brajamusti meminta uang kepadanya sebesar 15 juta rupiah.

Ramdan Alamsyah, kuasa hukum Reza Artamevia juga memberikan keterangan terkait permasalahan zat adiktif tersebut.

Ia percaya kliennya tidak menggunakan zat adiktif tersebut, terlebih Reza pernah menjalani pemeriksaan bebas narkoba 2006 silam, dan terbukti negatif.

 Reza Artamevia membantah tuduhan Gatot Brajamusti kalau sejak dulu ia sudah menggunakan sabu itu tidak benar.

"Konsumsi juga ga," tegas Reza Artamevia, ditemui usai melaporkan Gatot Brajamusti ke Polda Metro Jaya (7/10/2016)

Kisruh kasus Gatot Brajamusti kembali semarak setelah adanya pelaporan dari Reza Artamevia yang selama ini membela Gatot Brajamusti, tapi kini berbalik melaporkan sang guru spiritual ke pihak kepolisian Polda Metro Jaya.

Reza Artamevia melaporkan Gatot Brajamusti usai melakukan berbagai tahapan penyelidikan dan tes bebas narkoba, perihal dugaan penipuan terkagit aspat yang selama ini diketahuinya sebagai stimulan atau makanan untuk kesehatan.

"Urunan (patungan)," jawab Reza Artamevia singkat, usai proses pemeriksaan terkait pelaporannya di Polda Metro Jaya, Senin (11/10/2016).

Namun Reza Artamevia mengelak pada saat proses tersebut sudah mengetahui kalau Aspat yang selama ini di konsumsinya itu berisi sabu.

Ternyata uang tersebut sebagai patungan untuk membeli aspat yang merupakan zat adiktif berjenis sabu.

Ini Alasan Nabila Putri Tak Penuhi Panggilan Penyidik Polda Metro | PT. Kontak Perkasa Futures Pusat


PT. Kontak Perkasa Futures Pusat


Ia menuturkan, para penyidik mencecarnya dengan puluhan pertanyaan.

"Ada 20 pertanyaan, aku cuma ceritain yang aku tahu dan aku lihat," jelas Nabila.

Ia pun kemudian menunjukan inisiatif dengan menghubungi aparat kepolisian agar jadwal pemeriksaan terhadap dirinya diatur kembali.

Ketika penyidik resmob melakukan pemanggilan kedua, gadis itu pun akhirnya memenuhi panggilan.

Ia mengaku surat pemanggilan pertama tersebut 'salah alamat'.

"Saya nggak datang (pada pemanggilan pertama), bukan karena nggak mau datang, tapi surat panggilannya salah alamat ke rumah tante saya," ujar Nabila, saat ditemui di Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (17/10).

Artis yang kini tengah menjajal dunia presenting, Nabila Putri menjelaskan alasan mengapa dirinya tidak memenuhi panggilan pertama Penyidik Resmob Polda Metro Jaya terkait kasus kepemilikan senjata api (senpi) ilegal milik Gatot Brajamusti.

Setahu Nabila, saat proses shooting, pihak produksi sudah menyiapkan properti yang diperlukan. Ia menegaskan senjata yang dipegang saat berperan sebagai polisi adalah senjata palsu.

"Kalau yang dipakai shooting-nya di film itu dummy, tapi kalau punya Aa Gatot, aku enggak tahu," jelasnya.

Nabila tak mengira film ini berujung kasus serius yang mengharuskan dirinya diperiksa oleh penyidik.

Ia mengaku pernah melihat Gatot Brajamusti memegang senjata api.

Menurut Nabila, hal itu terjadi pada pengambilan gambar film DPO.

"Lihat Aa Gatot (pegang senjata api) mah sering. Kan dia main di situ juga. Ada kan buat yang di jalanan umum. Senjata tapi enggak asli, tapi kalau Aa Gatot-nya aku enggak tahu," kata Nabila.

Pemeran polisi wanita dalam film Detachment Police Operation (DPO) tersebut pun menegaskan dirinya telah menjelaskan apa yang ia ketahui.

Dalam pengakuannya Gatot mengatakan bahwa dua pucuk senjata api yang ditemukan dalam kediamannya di kawasan Pondok Pinang, Jakarta Selatan, adalah senjata yang dipakai sebagai properti film.

Kita sebagai pemain cuma mengikuti arahan saja dan sekarang diminta memenuhi panggilan kepolisian," ujarnya.

Nabila Putri dimintai keterangan oleh penyidik Resmob Polda Metro Jaya terkait kepemilikan senjata api illegal Gatot Brajamusti.


Gatot Brajamusti Tidak Kecewa Usai Dilaporkan Reza Artamevia | PT. Kontak Perkasa Futures Pusat


PT. Kontak Perkasa Futures Pusat

Gatot juga dilaporkan Reza ke Polda Metro Jaya atas tuduhan penipuan. Reza merasa ditipu karena asfat atau asfatul jannah yang semula dianggap sebagai stimulan, belakangan diketahui adalah narkotika jenis sabu.

Reza mengaku baru menyadari bahwa asfat yang dikonsumsinya selama berada di padepokan Gatot adalah sabu, setelah Reza menjalani pemeriksaan narkoba. 

Sebagai informasi, hari ini, tersangka kasus dugaan penyalahgunaan narkoba Gatot dan Dewi menjalani pemeriksaan lanjutan di Polda NTB. Pemeriksaan ini dilakukan untuk melengkapi berkas perkara.

Selain terjerat kasus narkoba, Gatot juga dilaporkan atas dugaan kepemilikan senjata api, kepemilikan hewan dilindungi dan dugaan pelecehan seksual.

Saat ditanya wartawan soal rencana tim kuasa hukum Gatot yang akan melaporkan balik Reza ke polisi atas tuduhan dugaan laporan palsu, Gatot enggan berkomentar lebih jauh.

"Bolak-balik dong...," katanya sambil tertawa.
"Saya mah enggak bicara apa-apa," lanjut Gatot sambil berjalan naik ke atas mobil tahanan bersama istrinya, Dewi Aminah.

 Gatot Brajamusti angkat bicara soal penyanyiReza Artamevia yang telah melaporkannya dengan tuduhan penipuan ke Polda Metro Jaya, beberapa waktu lalu. Gatot mengaku tidak kecewa atas tindakan murid spiritualnya itu.

"Ah enggak, sudah biasa," kata Gatot usai menjalani pemeriksaan tambahan di Direktorat Reserse Narkoba Polda NTB, Senin (17/10/2016).





0 Response to "Dituding Gatot Brajamusti Konsumsi Sabu Sejak Lama, Ini Bukti yang Ditunjukkan Reza Artamevia"