Terbaru

Polda Metro Akan Panggil Pengurus IKAPI Terkait Buku Komunis di Pameran

Polda Metro Jaya akan memanggil panita dan penyelenggara pameran buku | PT. Kontak Perkasa Futures

PT. Kontak Perkasa Futures


Sebelumnya, jajaran Polsek Metro Tanah Abang menyita buku komunis dengan sampul bergambar palu-arit dalam pameran di JCC Senayan. Buku itu dipamerkan di stand peserta dari Malaysia.

Empat warga Negeri Jiran itu pun diamankan ke Polda Metro Jaya masing-masing Sakri (61) selaku pimpinan stand, M Razlan (40), Nizam (51), dan Zamir (31). Mereka sudah diserahkan ke Imigrasi dan segera dideportasi.

Awi menerangkan, pihaknya telah melakukan pemeriksaan terhadap empat orang warga Malaysia yang memamerkan buku komunis karya Karl Marx dan Friedrich Engels ‎dalam pameran tersebut.

"Dari pemeriksaan mereka mengaku tidak tahu kalau buku itu dilarang di Indonesia. Buku itu penerbitnya juga dari Malaysia," pungka Awi.

Polda Metro Jaya akan memanggil panita dan penyelenggara pameran buku digagas Ikatan Penerbit Indonesia ‎(IKAPI) di JCC Senayan, Kemayoran, Jakarta Pusat. Hal tersebut menyusul didapati ada yang menjual buku-buku komunisme.

"Nanti pengurus dan panitia penyelenggara akan kita panggil ke Polda Metro untuk diperiksa," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Awi Setiyono saat dihubungi Okezone, Minggu (2/10/2016).

Jual Buku Komunis, WN Malaysia yang Diamankan Polisi Segera Dideportasi | PT. Kontak Perkasa Futures


PT. Kontak Perkasa Futures

Awi menambahkan, bahwa para pelaku tidak mengetahui buku karya‎ Karl Marx dan Friedrich Engels‎ dilarang keras beredar di Indonesia. Sehingga, pihaknya menyertakan buku tersebut untuk dijual dalam acara pameran IKAPI.

"Perlu diketahui peristiwa ini berawal karena ada pengunjung yang melapor ada buku berlambang palu-arit di JCC. Kita amankan pelaku ke Polda dan mereka enggak tahu buku ini dilarang dan penerbitnya juga dari Malaysia," pungkas Awi.

Empat warga Malaysia diamankan ke Mapolda Metro Jaya karena menjual buku komunis yang berlambang palu-arit dalam pameran yang digelar Ikatan Penerbit Indonesia ‎(Ikapi) di JCC Senayan, Kemayoran, Jakarta Pusat‎.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Awi Setiono mengatakan, warga Negeri Jiran bernama Sakri (61) selaku pimpinan stand, M Razlan (40), Nizam (51), dan Zamir (31)‎, telah diserahkan kepada pihak Imigrasi dan segera dideportasi ke negara asalnya.

Gunakan Lambang Palu Arit, 4 WN Malaysia Diperiksa | PT. Kontak Perkasa Futures

PT. Kontak Perkasa Futures

Rencananya, pada Senin (3/10), penyidik Direktorat Intelijen dan Keamanan (Dit Intelkam) Polda Metro Jaya akan memanggil Kartini Nurdin, selaku Sekretaris IKAPI dari Yayasan Obor Indonesia. “Ibu Kartini besok kami minta keterangan di Dit Intelkami,” tegasnya.

Dia menilai pihak IKAPI merupakan penyelenggara dan mengundang penerbit-penerbit untuk menggelar acara di JCC Senayan, Jakarta Pusat.

“Seberapa jauh pengetahuan Ibu Kartini. Apakah ada unsur kesengajaan. Yang menyelenggarakan IKAPI mengundang penerbit-penerbit. Itu kan salah satu,” pungkasnya. pik/P-5

elain dilakukan pemeriksaan, Polda Metro juga berkoordinasi dengan Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham).

“Kasus ini kami serahkan ke Imigrasi Kemenkumham, tapi karena yang ada hanya petugas piket, jadi keempat orang itu hanya kami minta membuat surat pernyataan saja,” imbuhnya.

Selain itu, sambung Awi, pihaknya akan meminta keterangan IKAPIuntuk menelusuri penjualan buku berlambang palu arit yang selama ini menjadi logo Partai Komunis Indonesia (PKI) di pameran buku IKAPI di JCC Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (1/10/2016).

“Pemeriksaan terhadap pihak IKAPI sebagai upaya mencaritahu apakah ada unsur kesengajaan dari penjualan buku itu,” tegasnya.

 Empat Warga Negara Asing (WNA) asal Malaysia yang menjual enam buku berlambang palu arit diamanka saat pameran buku Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) di Jakarta Convetion Center (JCC) Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (1/10).

Keempat orang tersebut, yakni Zulkifri Zamir bin Mohammad Munir, 31 tahun, dari pihak penerbit Thukul Cetak Kemudian Sakri bin Abdullah, 51 tahun, selaku pimpinan stand. Serta dua orang penjaga stand, Mohd Rozla Bin Muhammed Noor, 46 tahun, dan Khairul Nizam bin Muhammad Yunis, 45 tahun, mereka merupakan penanggung jawab stand yang menjual buku berjudul ‘Manifesto Komunis-Karl Marx dan Friedrik Engels’.

“Setelah dilakukan pemeriksaan, keempat WNA itu tidak mengetahui kalau lambang palu arit dilarang di Indonesia,” ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Awi Setiyono, di Jakarta, Minggu (2/10).




0 Response to "Polda Metro Akan Panggil Pengurus IKAPI Terkait Buku Komunis di Pameran"