Terbaru

Juara JRF Kenang Momen Indah di Kandang Barcelona dan Madrid

Rusun Daan Mogot mendapat kesempatan mengunjungi jamp latihan dua klub raksasa La Liga | PT. Kontak Perkasa Futures Cabang Balikpapan



 PT. Kontak Perkasa Futures Cabang Balikpapan


Penggawa Rusun Daan Mogot lainnya yang juga jadi juara tahun lalu adalah Josua Pelles, atau yang lebih akrab disapa Amos. Sejak kecil dia hanya tinggal dengan ibu dan dua kakaknya.

Untuk kebutuhan sehari-hari, Amos mengandalkan kakaknya tersebut sebagai pencari nafkah. Amos sendiri sangat mencintai sepakbola dan hobinya itu pernah membawanya menjuarai Piala Wali Kota.

"Terharu dan bangga bisa bermain di depan Wali Kota, Pak Gubernur, dan yang lebih senang di acara ini kami diberikan perlengkapan bermain bola seperti sepatu bola, jersey dan makanan yang cukup," kenang Amos.

Saya tidak pernah bermimpi, hingga akhirnya tahun kemarin saya ikut lomba sepakbola di rusun. Tim saya yang menjadi pemenangnya dan kami sangat senang bisa dapat pelatihan sepakbola dari pelatih yang hebat," ujar Sobri kepada Bola.net, Sabtu (22/10).

Tak hanya itu, Sobri juga mengaku bahwa turnamen ini telah berhasil mengubah kehidupannya. Diakuinya, dia sekarang bisa mendapat lebih dari apa yang dimimpikannya selama ini.

"Tiga tahun lalu saya masih hidup di pinggir kali. Setiap hari saya berpikir kapan saya bisa hidup di lingkungan yang bersih dan layak, ternyata sekarang saya dapat lebih dari itu. Saya bisa tinggal di tempat yang nyaman, tertata, dan kini di rusun saya dikenal sebagai pemain sepakbola." ungkapnya.

Sama seperti tahun lalu, salah satu hadiah utama yang dijanjikan bagi sang juara adalah kunjungan ke Spanyol. Tahun lalu, penggawa Rusun Daan Mogot mendapat kesempatan mengunjungi jamp latihan dua klub raksasa La Liga, Barcelona dan Real Madrid.

Mereka pun tak sekedar berkunjung namun juga mendapat pengalaman yang amat berharga yakni bertanding dengan klub junior Inter Espana di Madrid. Hebatnya lagi, mereka berhasil memenangkan laga tersebut.

Muhammad Sobri, salah satu pemain dari Rusun Daan Mogot, menceritakan pengalamannya mengikuti kompetisi JRF tersebut. Remaja 15 tahun yang terpilih pemain terbaik JRF 2015 sekaligus menjadi top skor mengaku tak pernah bermimpi untuk menjadi pemain bola, apalagi sampai bisa memenangkan ajang tersebut dan berangkat ke Spanyol.

Untuk yang kedua kalinya setelah 2015 lalu, Jakarta Rusun Festival (JRF) kembali digelar. Tahun ini, turnamen sepakbola usia dini untuk masyarakat yang tinggal di rumah susun (Rusun) tersebut berlangsung di GOR Soemantri Brojonegoro, Kuningan, Jakarta pada 16 hingga 23 Oktober.

JRF 2016 Wadah Kreatifitas Seni Anak-Anak Rusun | PT. Kontak Perkasa Futures Cabang Balikpapan


PT. Kontak Perkasa Futures Cabang Balikpapan


Kompetisi seni JRF 2016 merupakan kegiatan rutin Yayasan Cahaya Kasih Tunas Bangsa (YCKTB) dan mendapat dukungan dari Pemerintah Daerah Provinsi DKI Jakarta (Pemprov DKI).

Ketua umum JRF 2016, David Wiranata mengatakan ajang JRF merupakan kegiatan yang sangat positif dan bermanfaat bagi anak-anak warga rusun. David berharap kegiatan ini bisa menjadi kegiatan yang positif untuk menggali potensi besar dan juga kreativitas anak-anak rusun.

"Tentunya semua ini kami lakukan tidak semata sebagai sebuah ajang perlombaan saja, melainkan agar warga rusun ini kedepan dapat hidup lebih layak dan nyaman tanpa adanya konflik, serta jauh dari masalah kesenjangan sosial," papar David.

Denny berharap, kegiatan ini bisa menjadi kegiatan rutin, agar menumbuhkan rasa cinta anak-anak terhadap seni dan budaya di Tanah Air. Kegiatan ini juga sebagai upaya melestarikan budaya asli nusantara.

Kompetisi tersebut telah digelar Rabu (19/10/2016) lalu, di Hall B GOR Soemantri Brodjonegoro, Kuningan, Jakarta Selatan.

Tim Rusun Flamboyan dan Tambora keluar sebagai juara menari. Sedangkan untuk kompetisi menggambar, juara pertama diraih oleh Nada Citra (16 thn) dari Rusun Cipinang Muara.

Kompetisi seni di ajang JRF 2016 melibatkan seniman Denny Malik sebagai salah satu dewan juri kompetisi menari. Menurut Denny Malik anak-anak rusun juga punya potensi besar dalam bidang seni dan olahraga.

"Saya enggak menyangka anak-anak ini punya bakat besar di bidang seni. Saya yakin sekali jika mereka dibina dengan baik, kita akan punya seniman-seniman yang handal di kemudian hari," kata Denny disela-sela acara.

Festival (JRF) 2016 merupakan ajang kreatifitas seni bagi anak-anak. Kompetisi menari dan menggambar menjadi dari perhelatan tersebut.

Bibit Seni Warga Rusun Di JRF 2016 | PT. Kontak Perkasa Futures Cabang Balikpapan

PT. Kontak Perkasa Futures Cabang Balikpapan



Ketua umum JRF 2016, David Wiranata, berharap kegiatan ini bakal menjadi kegiatan positif sekaligus dapat meluruskan pandangan buruk masyarakat rusun pada umumnya.

Dia menegaskan bahwa warga rusun bukanlah orang yang terbuang maupun dikesampingkan. Mereka juga warga DKI Jakarta yang mempunyai hak dan kewajiban yang sama dengan warga lainnya.

"Tentunya semua ini kami lakukan tidak semata sebagai sebuah ajang perlombaan. Namun, hal ini dilakukan agar warga rusun kedepan dapat hidup lebih layak dan nyaman tanpa adanya konflik, serta jauh dari masalah kesenjangan sosial," tuturnya melalui siaran pers kepada Bisnis, Kamis (20/10/2016).

Adapun, pada kategori seni tari, tim 1 dari rusun gabungan Flamboyan dan Tambora mendapatkan juara 1, tim 8 Cipinang besar selatan sebagai juara 2, tim 2 dari rusun gabungan Daan mogot, kapuk muara dan waduk pluit sebagai juara 3, dan tim 5 dari rusun gabungan Tipar Cakung, Cakung Barat dan Sukapura sebagai juara 4.

Sedangkan, pada kategori seni menggambar, Nada Citra dari rusun Cipinang muara sebagai juara 1, Risma Aulia dari rusun Marunda sebagai juara 2, Detia Putri dari rusun Cipinang Muara sebagai juara 3.

Para pemenang lomba menggambar memperoleh hadiah beasiswa belajar melukis dengan media cat air di Studio Agus Budiyanto Aquarelle. Adapun, pemenang lomba tari mendapat paket wisata ke Daerah Istimewa Yogyakarta.

Bagi juri seni gambar, Agus Budiyanto, tidak mudah melakukan penilaian pada gambar hasil karya warga rusun. Sebab, penilaian tidak hanya dar segi estetika, tetapi juga konten dan bagaimana cara anak-anak rusun berimajinasi.

"Adanya bibit seniman andal menjadikan perlombaan seni ini menjadi sangat kompetitif. Sulit rasanya menyaring mana karya peserta yang berhak masuk ke babak final," tuturnya.

Hasil penilaian juri menempatkan Zidane Mahadi dari Rusun Flamboyan sebagai Penari Pria Terbaik, Khalia Renald Budiniarti dari Rusun Kapuk Muara sebagi Penari Wanita Terbaik,

Bagi juri seni gambar, Agus Budiyanto, tidak mudah melakukan penilaian pada gambar hasil karya warga rusun. Sebab, penilaian tidak hanya dar segi estetika, tetapi juga konten dan bagaimana cara anak-anak rusun berimajinasi.

"Adanya bibit seniman andal menjadikan perlombaan seni ini menjadi sangat kompetitif. Sulit rasanya menyaring mana karya peserta yang berhak masuk ke babak final," tuturnya.

Hasil penilaian juri menempatkan Zidane Mahadi dari Rusun Flamboyan sebagai Penari Pria Terbaik, Khalia Renald Budiniarti dari Rusun Kapuk Muara sebagi Penari Wanita Terbaik,




0 Response to "Juara JRF Kenang Momen Indah di Kandang Barcelona dan Madrid"