Prioritaskan eksistensi atau berkarya? Ini jawaban D'MASIV | PT. Kontak Perkasa Futures
Bersamaan dengan merilis album kelima bertajuk self titled, D'MASIV berganti logo nama yang mereka usung selama ini. Mereka mengubah namanya dalam huruf kapital, dengan harapan, keberadaan D'MASIV akan lebih besar berkembang lagi ke depannya.
Diakui Rian, awalnya mereka tak peduli dengan keberadaan media sosial. Namun D'MASIV tak menutup mata terhadap kekuatan media sosial yang begitu besar. Terbukti, tak sedikit jumlah pengikut akun Twitter atau fanpage Facebook D'MASIV.
"Sekarang fanpage Fb 4 juta, Twitter 1 juta dan verified. Bukti kita mempunyai karya, karena banyak yang nggak bisa move on dari album pertama. Bawa lagu itu itu lagi. Kita mau penikmat musik kita beregenerasi. Sekarang ini kita lagi suka main di pensi, dan itu cara kita supaya pendengarnya beregenerasi," urai Rian.
Eksistensi dan karya menjadi dua mata koin yang tak bisa dipisahkan D'MASiV. Bagi mereka, keduanya berperan sama penting untuk tetap berjalan di industri musik. Apalagi, sudah hampir 14 tahun para personel bersama-sama mengusung bendera D'MASIV.
"Dua-duanya, eksistensi dan berkarya. Untuk mencapai Album kelima ini nggak gampang. Alhamdulillah kita nggak pernah ganti personel. Sudah mau 14 tahun bersama, karena visi kita main untuk banyak orang," ujar Rian, di Pisa Kafe Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (13/10/2016).
D'MASIV Ungkap Alasan Masih Mengeluarkan Album Fisik | PT. Kontak Perkasa Futures
Untuk album keempat mereka, Hidup Lebih Indah, D'MASIV mengeluarkannya dalam bentuk piringan hitam.
Bagi mereka, merilis album bagai mendapat ijazah.
"Itu jadi kepuasan batin, sih. Album itu seperti ijazah. Jadi, ibarat kalau lulus ada ijazahnya gitu," ujarnya.
Album D'MASIV berisi 10 lagu baru. Album tersebut digarap dalam satu bulan.
"Seneng juga akhirnya rilis fisiknya, karena dua bulan kemarin hanya digital. Bagi Masivers (para penggemar D'MASIV), mereka masih mau koleksi fisiknya," ujar Rian dalam jumpa pers di Pisa Cafe, Menteng, Jakarta Pusat, pada Kamis (13/10/2016).
"Makanya, ketika album dirilis bentuk fisik, bahagia banget," sambungnya.
Bagi D'MASIV, mengeluarkan produk fisik dari rekaman album mereka merupakan hal klasik.
Band D'MASIV tetap mengeluarkan produk rekaman musik berupa album fisik dalam kemasan CD, selain menjual lagu-lagu secara digital.
Kamis (13/10/2016) di Jakarta mereka mengumumkan rilis album fisik kelima, D'MASIV, yang juga mereka sebut Orange Album.
Vokalis grup itu, Rian Ekky Pradipta, sekaligus mewakili rekan-rekan sebandnya, menyatakan bahwa mereka tetap mengeluarkan album fisik karena masih banyak penggemar mereka yang menginginkan produk tersebut.l.
D'MASIV: Untuk Mencapai Album Kelima, Enggak Gampang | PT. Kontak Perkasa Futures
"Kalau mengembalikan bikin lagu kayak di album pertama, kami enggak pernah bisa. Tapi, kalau enerjginya yang kami kembalikan, ternyata pas proses rekaman itu berhasil," tuturnya.
Dalam album kelima, D'MASIV menyuguhkan 10 lagu baru dengan aransemen musik pop. Album itu digarap selama satu bulan.
Kami juga jadi brand ambassador untuk sosialisasikan Kartu Indonesia Pintar (KIP)," ucapnya.
"Misi kami sesuai sama yang kami lakukan," sambungnya.
"Seperti, lagu 'Jangan Menyerah', jadi inspirasi banyak orang, yang memang itu visi misi kami dari awal," ucapnya lagi.
Album D'MASIV dirilis juga untuk membangkitkan energi bermusik D'MASIV sebagaimana ketika mereka mengeluarkan album perdana.
Apalagi, kata Rian, tujuan bermusik D'MASIV adalah menghibur dan berguna bagi khalayak ramai.
Contohnya, baru-baru ini D'MASIV didapuk menjadi brand ambassador sebuah program pemerintah di bidang pendidikan.
Band D'MASIV baru saja merilis album kelima mereka, D'MASIV, yang juga mereka sebut Orange Album.
Menurut vokalis D'MASIV, Rian Ekky Pradipta, tidak gampang sebuah band bisa bertahan sampai 14 tahun dan menelurkan sampai lima album sebagaimana D'MASIV.
"Untuk mencapai album kelima tidak gampang. Banyak kejadian band berantem, ada yang pecah. Kami ingin menunjukkan eksistensi dan karya kami lewat album," ujar Rian dalam jumpa pers di Pisa Cafe, Menteng, Jakarta Pusat, pada Kamis (13/10/2016).
0 Response to "D'MASIV, Antara Eksistensi dan Berkarya"