Terbaru

Museum Seni Rupa dan Keramik akan Direstorasi

Merestorasi Museum Seni Rupa dan Keramik yang berada di Kota Tua | PT. Kontak Perkasa Futures Cabang Balikpapan


PT. Kontak Perkasa Futures Cabang Balikpapan


Kami berencana membuka bangunan ini buat publik luas, dan membuat taman sehingga lebih menarik masyarakat untuk datang,” ujarnya.

Secara terpisah, Cosmas Gozali, arsitek sekaligus anggota YMMJ, menuturkan, restorasi Museum Seni Rupa dan Keramik akan menjadi proyek percontohan yang mungkin akan diterapkan pada museum lainnya di masa mendatang.

Restorasi tersebut meliputi upaya konservasi dan renovasi museum. Ini dilakukan untuk melestarikan dan mengembalikan kondisi fisik museum ke bentuk dan tampilan yang seharusnya. Selain itu, restorasi juga dilakukan demi menambah dan menyesuaikan fungsi interior bangunan agar sesuai dengan standar internasional.

Tidak hanya itu, Cosmas pun berencana untuk mengembalikan taman tanpa pagar ke arah Taman Fatahilah seperti kondisi awal museum, supaya mudah diakses publik.

Upaya itu diikuti dengan penambahan amphitheater terbuka untuk menghidupkan aktivitas sosial dan budaya pada bangunan museum, yang akan memberikan nilai tambah bagi museum dan publik secara luas.

“Restorasi perlu dilakukan untuk menjadikan museum sebagai bangunan yang tidak hanya memiliki nilai sejarah, tetapi juga menjadi bangunan yang menjawab kebutuhan dan berguna bagi masyarakat luas,” ujar Cosmas.

"Pemda DKI punya banyak bangunan warisan bersejarah yang sangat berharga, tapi seringkali bangunan di sini terlantar,” ungkapnya.

Oleh karenanya, kata dia, lewat restorasi, ada tim yang akan melakukan konservasi dan membuat bangunan itu punya standar internasional.

Selain menawarkan unsur pendidikan, museum mestinya juga dapat menjadi tempat hiburan dan rekreasi. Sehingga tidak hanya mendapatkan pengetahuan, mereka yang datang berkunjung ke sana  juga memperoleh pengalaman menikmati seni dan budaya.

Jika selama ini museum berjarak dengan masyarakat, maka mestinya ada upaya membuatnya menjadi lebih ramah dan mudah diakses.

Hingga saat ini, Pemda DKI Jakarta tercatat memiliki 10 museum, di mana tiga di antaranya berada di area Kota Tua, yakni Museum Seni Rupa dan Keramik, Museum Sejarah, dan Museum Wayang. Istri Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama itu melihat museum tersebut sebagai aset yang seharusnya diolah dan dimanfaatkan sebaik mungkin.

“Restorasi diperlukan, dan ini butuh peran semua pihak, termasuk profesional dan masyarakat,” ungkap Veronica yang juga menjabat sebagai Ketua Dekranasda.

Beranjak dari berbagai pandangan tersebut, Yayasan Mitra Museum Jakarta (YMMJ) lalu mengusulkan akan perlunya restorasi museum. Bersama Pemerintah Daerah DKI Jakarta, mereka lalu memutuskan untuk mengawalinya dengan merestorasi Museum Seni Rupa dan Keramik yang berada di Kota Tua.

“Museum-museum sejarah di Jakarta sebenarnya bagus, hanya saja masih berjarak dengan masyarakat dan tidak begitu terperhatikan,” ujar Veronica Tan, selaku salah satu anggota YMMJ dan penggagas program restorasi saat ditemui di Museum Seni Rupa dan Keramik, Jakarta, pada Rabu (12/10).

 Meski jumahnya cukup banyak, akan tetapi museum-museum di Jakarta masih dianggap berjarak dengan masyarakat. Tidak hanya karena bangunannya yang tak terawat, tapi juga disebabkan oleh berbagai faktor dari mulai kurangnya daya tarik koleksi hingga program yang ditawarkan.

Rencana Restorasi Museum di Jakarta untuk Datangkan Wisatawan | PT. Kontak Perkasa Futures Cabang Balikpapan

 PT. Kontak Perkasa Futures Cabang Balikpapan


Penyelenggaraan pameran ini menjadi langkah awal yang dilakukan Yayasan Mitra Museum Jakarta untuk mengajak dan membuat museum di Indonesia menjadi lebih baik. Selanjutnya akan dilakukan restorasi museum dengan berbagai tujuan. Pertama, melakukan renovasi museum dengan melestarikan dan mengembalikan kondisi fisik museum ke bentuk dan tampilan yang seharusnya.

Penyelenggaraan restorasi ini tentunya membutuhkan banyak dana. Sehingga tidak hanya mengandalkan dana dari APBD, tetapi YMMJ juga mengajak pihak swasta dan masyarakat umum untuk ikut serta terlibat dalam penggalanagan dana. Tujuannya agar menimbulkan perasaan memiliki dari masyarakat dan membantu terwujudnya museum dengan standar internasional.

Soedarmadji J.H. Damais, Ketua Umum YMMJ, menjelaskan, yayasan yang dibentuk tahun 2016 ini, untuk mendukung upaya Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta dalam penataan dan pengembangan museum-museum sebagai sarana pendidikan, ilmu pengetahuan dan budaya serta juga hiburan. Saat ini Museum Seni Rupa dan Keramik memiliki sekitar 500 karya seni rupa, terdiri dari berbagai bahan dan teknik yang berbeda seperti patung, totem kayu, grafis, sketsa, dan batik lukis.

Kedua, menambah dan menyesuaikan fungsi interior bangunan untuk menciptakan museum dengan standar internasional. Ketiga, menciptakan museum sebagai bangunan yang tidak hanya memiliki nilai sejarah tetapi juga menjadi bangunan yang menjawab kebutuhan dan berguna bagi masa depan dan masyarakat luas. Keempat, menciptakan museum sebagai sarana yang baik bagi pendidikan hiburan, dan rekreasi.

“Yayasan Mitra Museum Jakarta bermaksud untuk meneruskan semangat kemitraan pemerintah dan swasta yang sebenarnya sudah diawali empat puluh tahun yang lalu. Semoga, melalui pameran ini, masyarakat luas akan semakin berminat pada seni rupa Indonesia, semakin memahami dan menghargainya, bukan saja aspek keindahannya, tetapi juga aspek sejarah dan budayanya,” katanya.

Bertepatan dengan Hari Museum Nasional yang jatuh pada  Oktober, Yayasan Mitra Museum Jakarta (YMMJ) menggelar pameran sejumlah koleksi lukisan sebagai awal dari sebuah proyek berkepanjangan yang turut serta melibatkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam pelaksanaannya. Pameran yang bertajuk “Jati Diri : Periskop Sejarah Seni Rupa Indonesia”.

Museum Seni Rupa dan Keramik Gelar Pameran Jati Diri | PT. Kontak Perkasa Futures Cabang Balikpapan

PT. Kontak Perkasa Futures Cabang Balikpapan


Momen-momen penting dalam sejarah tersebut terekam dan didokumentasikan dengan baik didalam karya-karya yang ditampilkan di pameran ini.

Ketua umum YMMJ, Soedarmadji J.H. Damais berharap melalui pameran ini, masyarakat luas akan semakin berminat pada seni rupa Indonesia.

"Semakin memahami dan menghargainya, bukan saja aspek keindahannya, tetapi juga aspek sejarah dan budayanya," tutup Soedarmadji.

Karya seni yang dihasilkan pada era paska kemerdekaan bukan saja merupakan alat dokumentasi akan kejadian-kejadian yang terjadi pada masanya namun juga merupakan sebuah media perjuangan bagi para perupa yang berkarya di era perjuangan” ujar kurator Jati Diri : Periskop Sejarah Seni Rupa Indonesia, Maya Sujatmiko, di Jakarta, Rabu (12/10).

Menurut Maya, periode paska kemerdekaan diketahui telah melahirkan banyak organisasi-organisasi, gerakan, kelompok dan juga institusi pendidikan seni yang penting dalam perkembangan sejarah seni rupa di Indonesia.

Sebut saja karya dari Abas Alibasyah, Affandi, Ahmad Sadali, Basoeki Abdullah, Batara Lubis, Dullah, Emiria Sunassa, Harijadi Sumodidjojo, Hendra Gunawan, Henk Ngantung, Mochtar Apin, Nashar, Rusli, Srihadi, S. Sudjojono, dan Trubus akan menghiasi dinding-dinding ruang pameran.

Tema terpilih yang dieksplorasi pada kesempatan ini adalah seputar perjuangan melawan Belanda, kehidupan masyarakat pada masa tersebut, keprihatinan serta kesulitan dan kerja keras, juga potret diri.

Pameran yang berlangsung di Museum Seni Rupa dan Keramik Jakarta ini diresmikan bertepatan dengan Hari Museum Nasional yang jatuh pada 12 Oktober ini dan berlangsung hingga Januari 2017 mendatang.

Pada pameran ini akan menampilkan 21 lukisan dan 11 sketsa dari para maestro seni rupa di Indonesia yang dibuat pada era setelah kemerdekaan antara tahun 1946-1980.

Pemerintah provinsi DKI Jakarta, Unit Pengelola Museum Seni Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta dan Yayasan Mitra Museum Jakarta (YMMJ) menghadirkan pameran Jati Diri: Periskop Seni Rupa Indonesia.



0 Response to "Museum Seni Rupa dan Keramik akan Direstorasi"